Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengertian interpolasi dan bagaimana interpolasi bekerja. Namun pada intinya interpolasi secara umum merupakan metode untuk mendapatkan data berdasarkan beberapa data yang telah diketahui. Dalam ruang lingkup pemetaan interpolasi adalah proses estimasi nilai pada wilayah yang tidak disampel atau diukur, sehingga terbuatlah peta atau sebaran nilai pada seluruh wilayah. Untuk lebih jelas mengenai pengertian interpolasi dapat dilihat di sini “Pengertian Interpolasi DalamSistem Informasi Geografis”
Ada banyak metode interpolasi, namun dalam sistem
informasi geografis yang sering digunakanalam penerapannya hanya beberapa saja.
Penggunaan metode interpolasi bedasarkan kebutuhan dan keinginan yang dicapai,
hal tersebut disebabkan masing-masing metode interpolasi memiliki karakteristik
serta kelebihan dan kekurangannya.
Secara umum yang sering digunakan untuk menginterpolasi
adalah metode berikut :
1. Interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW).
Metode
Inverse Distance Weighted (IDW) memiliki asumsi bahwa setiap titik
input mempunyai pengaruh yang bersifat lokal dan berkurang terhadap jarak. Pada
metode interpolasi IDW pada umumnya dipengaruhi oleh inverse jarak yang
diperoleh dari persamaan matematika. Pengaruh akan lebih besar dari titik input
dengan titik yang lebih dekat sehingga menghasilkan permukaan yang lebih
detail. Namun seiring bertambahnya jarak pengaruh akan semakin berkurang detailnya
dan terlihat lebih halus.
2. Interpolasi kriging
Metode
interpolasi kriging adalah metode
interpolasi spasial yang memanfaatkan nilai spasial pada lokasi tersampel untuk
memproduksi nilai pada lokasi lain yang tidak tersampel. Metode kriging merupakan estimasi stochastic
yang mirip dengan IDW. Dimana menggunakan kombinasi linier dari weight untuk
memperkirakan nilai diantara sampel data. (Yulianto,2012)
3. Interpolasi Natural
Neighbor
Metode
interpolasi Natural Neighbor dikenal juga dengan interpolasi sibson atau “area-Stealing”
dimana metode ini bekerja mencari titik-titik yang berdekatan dengan titik
sampel dan mengaplikasikan bobot (weight) pada titik-titik tersebut. Sifat dasar
dari metode interpolasi ini adalah “lokal” dimana hanya menggunakan sampel yang
berada disekitar titik yang ingin di interpolasi. (junita,2012)
4. Interpolasi spline
Metode interpolasi Spline adalah salah satu metode
interpolsai spasial yang mengestimasi nilai dengan fungsi matematika yang
meminimalisir total kelengkungan permukaan. Efek stretching yang dimiliki spline sangat berguna jika kita ingin
memperkirakan nilai dibawah nilai minimum dan nilai diatas nilai maksimum yang
mungkin ditemukan dalam data set yang digunakan.
Demikian beberapa jenis metode
interpolasi yang sering diterapkan didalam pemetaan / sistem informasi
geografis. Artikel lebih detil mengenai masing-masing metode akan di update di
artikel lainnya.
artikel lainnya yang terkait :
Sumber :
Junita, 2012 “Perbandingan Teknik Interpolasi DEM SRTM
dengan Metode Inverse Distance Weighted (IDW), Natural Neighbor dan Spline.”
Yulianto, 2015. “Pemetaan
Indeks Iklim Ekstrim di Provinsi Aceh menggunakan data TRMM dan APHRODITE.”
Blogger Comment