SPONSOR

PENGERTIAN DAN RUMUS INTERPOLASI KRIGGING

Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan pengertian interpolasi dan juga jenis jenis interpolasi, dimana interpolasi di dalam sistem informasi geografis ada beberapa jenis yang sering digunakan terutama, IDW, Kingging, Spline, dan natural Neighbor. Namun pada artikel kali ini akan mencoba menjelaskan lebih detil mengenai metode Krigging.

Apa itu Krigging? Krigging adalah salah satu metode intepolasi spasial yang memanfaatkan nilai spasial pada lokasi tersampel untuk memprediksi nilai pada lokasi lain yang belum dan/atau tidak tersampel. Metode Kriging merupakan estimasi stochastic yang mirip dengan Inverse Distance Weighted (IDW) dimana menggunakan kombinasi linear dari weight untuk memperkirakan nilai diantara sampel data.

Metode ini diketemukan oleh D.L. Krige untuk memperkirakan nilai dari bahan tambang. Asumsi dari metode ini adalah jarak dan orientasi antara sampel data yang menunjukkan korelasi spasial yang penting dalam hasil interpolasi. Metode Kriging sangat banyak menggunakan sistem komputer dalam perhitungan dimana kecepatan perhitungan tergantung dari banyaknya sampel data yang digunakan dan cakupan dari wilayah yang diperhitungkan (Pramono, 2008).

Tidak seperti metode IDW, Kriging memberikan ukuran error dan confidence. Metode ini menggunakan semivariogram yang merepresentasikan perbedaan spasial dan nilai diantara semua pasangan sampel data. Semivariogram juga menunjukkan bobot (weight) yang digunakan dalam interpolasi. Semivariogram dihitung berdasarkan sampel semivariogram dengan jarak h, beda nilai z dan jumlah sampel data n diperlihatkan pada persamaan berikut:

rumus metode interpolasi krigging


Pada Gambar dibawah ini juga ditunjukkan grafik dari sebuah semivariogram. Pada jarak yang dekat (sumbu horisontal), semivariance bernilai kecil. Tetapi pada jarak yang lebih besar, semivariance bernilai tinggi yang menunjukkan bahwa variasi dari nilai z tidak lagi berhubungan dengan jarak sampel point. Jenis Kriging yang bisa dilakukan adalah dengan cara spherical, circular, exponential, gaussian dan linear .

Grafik Interpolasi Krigging

Gambar diatas menunjukkan Grafik dan persamaan semivariogram Penjelasan yang lebih lengkap tentang kelima jenis Kriging ini bisa dilihat pada McBratney dan Webster (1986). Tahapan dalam menggunakan metode ini adalah: analisa statistik dari sampel data, pemodelan variogram, membuat hasil interpolasi dan menganalisa nilai variance. Metode ini sangat tepat digunakan bila kita mengetahui korelasi spasial jarak dan orientasi dari data.

metode ini sering digunakan dalam bidang ketanahan dan geologi. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat menampilkan puncak, lembah atau nilai yang berubah drastis dalam jarak yang dekat. Untuk keterangan lebih lanjut tentang penelitian metode Kriging bisa dilihat dalam tulisan Bancroft dan Hobbs (1986) dalam (Yulianto,2015)

Beberapa software SIG (Sistem Informasi Geografis) menyediakan tiga variasi metode interpolasi kriging meskipun mereka semua beroperasi dengan cara yang sama namun memiliki hasil yang sedikit berbeda, tergantung jenis dan jumlah data yang dipakai. Tiga metode tersebut adalah Ordinary Kriging, Simple Kriging, dan Universal Kriging.

Metode Ordinary Kriging mengasumsikan bahwa kumpulan data memiliki varians yang stasioner, tetapi juga nilai rata-rata nonstasioner dalam radius pencarian, metode ini sangat handal dan direkomendasikan untuk sebagian besar set data.

Metode Simple Kriging mengasumsikan bahwa kumpulan data memiliki varians stasioner dan nilai rata-rata stasioner dan mengharuskan pengguna untuk memasukkan nilai rata-rata.

Metode Universal Kriging merupakan pendekatan geostatistik untuk interpolasi trend permukaan area. Metode ini melibatkan proses dua tahap di mana permukaan mewakili arus data yang dibangun pada tahap pertama dan residu untuk permukaan ini dihitung di tahap kedua. Dengan Universal Kriging pengguna dapat mengatur ekspresi polinomial digunakan untuk mewakili permukaan area. Gambar dibawah ini merupakan contoh perhitungan interpolasi secara umum. 

contoh perhitungan interpolasi


Baca juga artikel lainnya dibawah ini yang terkait :

Demikian penjelasan mengenai metode krigging yang diambil dari beberapa sumber dibawah ini. Untuk lebih jelasnya mengenai metode ini dapat langsung searching di google sesuai dengan judul karya ilmiah dari sumber yang dicantumkan dibawah ini.

Sumber :
Yulianto, 2015. “Pemetaan Indeks Iklim Ekstrim di Provinsi Aceh menggunakan data TRMM dan APHRODITE.”
Junita,  2012 “Perbandingan Teknik Interpolasi DEM SRTM dengan Metode Inverse Distance Weighted (IDW), Natural Neighbor dan Spline.”
Pramono, 2008. Akurasi Metode IDW dan Kriging untuk Interpolasi Sebaran Sedimen Tersuspensi di Maros – Sulawesi Selatan. Forum Geografi, 22: 145-158.
Christanto,2005. Analisis Penerapan Metode Krigging dan Invers Distance pada Interpolasi Data Dugaan Suhu, Air Mampu Curah (AMC) dan Indeks Stabilitas Atmosfir (ISA) dari Data NOAA-TOVS. Makalah PIT Mapin XIV, ITS Surabaya


Share on Google Plus

About indrade

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment